Sekitar seminggu yang lalu, saya dan teman-teman berkesempatan untuk mengunjungi kawasan Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Keberangkatan kami berawal dari tugas salah satu Mata Kuliah yang harus kami kerjakan sebagai syarat kelulusan dan nilai UAS, yaitu Feature and Documenter. Maka kami pun memutuskan untuk membuat feature tentang kawasan Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yang menawarkan wisata sejarah mengenai peninggalan kerajaan Islam Banten pada abad ke 16.
Di kawasan ini terdapat beberapa artefak yang menjadi bukti sejarah kejayaan kerajaan Islam Banten pada abad ke 16. Koleksi artefak terpajang rapih di dalam Museum. Hanya dengan membayar seribu rupiah saja, kita bisa berkeliling museum untuk melihat-lihat sisa-sisa peninggalan masa lampau. Dipelataran museum terdapat meriam Ki Amuk. Rupanya meriam ini bersaudara dengan meriam Si Jagur yang berada di Museum Fatahillah.
Beberapa meter dari Museum terdapat Keraton Surosowan (letaknya bersebrangan dengan Museum). Keraton ini dikunci jadi kita harus minta izin terlebih dahulu untuk bisa masuk kedalamnya. Begitu gerbang dibuka, kami melihat sisa reruntuhan Keraton Surosowan di dalam benteng. Walaupun berupa reruntuhan, tumpukan batu bata merah dan batu karang tersebut masih tampak membentuk sebuah bangunan keraton.
Dari beberapa sumber, disebutkan bahwa reruntuhan keraton seluas sekitar 3,5 hektar ini dulunya merupakan tempat tinggal para sultan Banten yang dibangun pada tahun 1552. Benteng ini kemudian dihancurkan Belanda pada saat Kerajaan Islam Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1680 berperang melawan penjajah Belanda. Keraton ini sempat diperbaiki namun kemudian dihancurkan kembali pada tahun 1813, karena pada saat itu sultan terakhir Kerajaan Islam Banten, Sultan Rafiudin, tak mau tunduk kepada Belanda.
Cuaca hari itu sangat panas dan membuat kami emosi. Hufft tapi ya memang seperti itu, Serang memang sangat gersang. Saya sempat bertanya pada salah satu pemilik kios disana, beliau bilang yaa keadaan sehari-hari memang seperti itu kecuali kalau musim hujan. Karena panas yang amat sangat menyengat akhirnya kami pun menyudahi berkeliling Keraton. Dan pastinya setelah footage yang dibutuhkan sudah kami dapat.
Dari Keraton Surosowan, kami melanjutkan perjalanan untuk menuju Keraton Kaibon dan Benteng Spelwijk. Ditengah perjalanan saya sempat turun sebentar untuk mengambil gambar Masjid Agung Banten. Karena kami juga membutuhkan footage lokasi tersebut.
Lokasi Keraton Kaibon dan Benteng Spelwijk tidak begitu jauh, hanya sekitar 500 meter dari Museum Situs Kepurbakalaan. Kami tidak begitu lama di dua lokasi ini, karena sudah terlalu letih. Jadi kami hanya mengambil stock gambar saja untuk keperluan pembuatan feature.
Ovy dengan anak domba-nya, hihiii ;p
Selesai sudah perjalanan sejarah kami di Banten Lama. Tapi ga sampai situ aja, karena keesokan harinya kami bersiap menuju Pantai Carita. Yeaaay.. Nantikan di postingan selanjutnya :)
X.O.X.O