Hari Anak Nasional??
20.53Hemm.. postingan yang agak telat, ya walaupun hanya telat sehari. Hehee tapi rasanya maknanya jadi sedikit berbeda. Masalahnya bukan disitu, yang parah justru.. Saya sendiri yang title-nya masih "anak-anak" justru tidak menyadari perayaan Hari Anak Nasional tersebut. Saya baru tahu mengenai hal tersebut kemarin pagi dari Jejaring Sosial yang saya miliki Twitter dan Facebook. Saya jadi penasaran, apa itu juga yang dialami oleh anak-anak Indonesia lainnya? Atau memang hanya saya yang ketinggalan berita? *haduuhh jadi bimbang..
Saya akui memang saya tidak begitu peka dengan issue-issue sosial dan budaya. Mungkin karena saya kurang tertarik dengan hal tersebut. Bukan berarti saya tidak sensitif atau acuh pada lingkungan sekitar. Tapi terkadang, saya terlalu disibukkan dengan masalah-masalah pribadi dalam hidup saya. Hingga akhirnya saya pun terlupa dengan lingkungan sekitar saya sendiri. Apa yang saya lakukan ini memang tidak baik. Saya masih terlalu memikirkan diri sendiri tanpa merasakan apa yang orang lain rasakan. Namun belakangan ini, saya mulai mencoba untuk peduli dengan sekitar. Mencoba menyibukkan diri dan mengalihkan perhatian untuk melupakan semua masalah yang memberatkan saya.
Balik ke topik awal, kenapa saya justru bertanya-tanya, "bener ga sih anak-anak lain memang tau dan sadar?" Karena sejujurnya saya ragu. Ragu bila semua anak-anak Indonesia mengingat Hari Anak yang jatuhnya pada tanggal 23 Juli kemarin. Kenapa saya ragu?
- Saya merasa anak-anak sekarang kurang diberikan pendidikan tentang hari-hari penting Nasional di sekolah. Entah karena saya sudah tidak bersekolah lagi atau tidak. Tapi sepertinya memang itu yang terjadi. Adik saya yang masih di tingkat SD pun tidak mengetahuinya.
- Terkadang perayaan/peringatan hari-hari penting hanya sekedar "seremonial" semata. Tanpa tahu apa manfaat dan tujuan dari kita merayakannya.
Memang kepedulian pemerintah dan masyarakat terhadap hak anak sudah mulai diperlihatkan. Namun itu hanya sebagian kecil alias minoritas saja. Pemerintah telah bahu membahu menciptakan Undang-undang tentang Perlindungan Anak. Namun faktanya, dalam penerapannya masih saja pemerintah melakukan diskriminasi saat program kepentingan anak dilakukan. Bergema suara-suara yang dengan lantang mengatakan "STOP kekerasan pada ANAK". Namun betapa miris ketika sebagian anak Indonesia masih saja mengalami pemukulan, siksaan, bahkan pelecehan seksual oleh kaum dewasa. Ketika garangnya kritikan para politisi terhadap pemerintah tentang penderita gizi buruk terus dilontarkan. Tetapi masih saja anak penderita gizi buruk banyak ditemukan. Ketika acara seminar kepedulian anak yang mewah dan dihadiri para pakar sedang berdebat tentang hak anak. Masih saja, banyak pihak tidak disadari mengabaikan pemenuhan hak anak.
Hal tersebut sangat disayangkan. Hendaknya peringatan Hari Anak Nasional ini tidak sekedar sebagai sebuah "simbol" ataupun perayaan belaka. Namun juga sebagai sebuah usaha untuk terus memperjuangkan hak-hak Anak Indonesia. Semoga dengan adanya peringatan ini, banyak orang menjadi lebih peduli lagi terhadap nasib anak bangsa.
Selamat Hari Anak Nasional.. ^^
0 komentar